LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM
KIMIA DASAR
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
LAJU REAKSI
Oleh :
HARTATI
E10011045
B2
FAKULTAS
PETERNAKAN
UNIVERSITAS
JAMBI
2011
KATA PENGHANTAR
Assalamualaikum,
Wr. Wb
Dengan
nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.Puji syukur kami panjatkan
kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat
menyelesaikan Laporan Praktikum Mingguan Kimia Dasar yang berjudul Faktor-faktor yang memepengaruhi laju reaksi.
Penyusunan
praktikum mingguan kimia dasar ini diselesaikan dalam waktu 1 minggu dan
merupakan salah satu hasil dari kegiatan
praktikum.Laporan ini disusun berdasarkan proses praktikum yang telah
dilaksanakan.
Pada
kesempatan ini penyusun ingin mengucapkan terima kasih kepada Asisten Dosen,
teman – teman 1 kelompok dan semua pihak yang telah membantu dalam
praktikum,sehingga laporan ini dapat diselesaikan.
Penyusun
menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan
saran yang membangun sangat diharapkan sebagai bahan penyempurnaan dilaporan
mendatang.Harapan
penulis, semoga laporan ini dapat bermanfaat dan dapat digunkan sebagaimana
mestinya, Amin. Wssalamualaikum, Wr. Wb
Jambi, November
2011
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGHANTAR……………………………………………………... i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………. ii
PENDAHULUAN…………………………………………………………… iii
Latar
Belakang…………………………………………………………. iii
Tujuan
Dan Manfaat…………………………………………………… iii
TINJAUAN PUSTAKA……………………………………………………... iv
MATERI DAN METODA…………………………………………………… 1
Waktu
Dan Tempat…………………………………………………….. 1
Materi………………………………………………………………….. 1
Metoda………………………………………………………………… 1
HASIL DAN PEMBAHASAN……………………………………………... 3
KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………………... 5
Kesimpulan……………………………………………………………. 5
Saran…………………………………………………………………... 5
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………. 6
ii
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada mata kuliah
kimia kita membahas “ Faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi pada laju
reaksi “ dan pada praktikum ini kita dituntun untuk memahami materi tersebut.
Faktor – factor tersebut yaitu : Pengaruh konsentrasi pada laju reaksi, Pengaruh
besar partikel atas laju reaksi, Temperatur, dan Katalis.
Agar praktikan
dapat mengetahui alat-alat yang digunakan dalam praktikum hari ini dan dapat
mengetahui zat-zat apa saja yang digunakan dan dicampurkan pada praktikum hari
ini. Dan juga untuk mengetahui tata cara pemakaian alat- alat yang ada di
laboraturium MIPA dan tata cara bagaimana memakai zat kimia yang digunakan pada
hari ini.
Tujuan Dan Manfaat
Tujuan dilakukannya praktikum ini agar kita mengetahui
faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi pada laju reaksi
Sedangkan manfaatnya adalah mengetahui faktor – factor dari laju reaksi itu sendiri.
iii
TINJAUAN PUSTAKA
Sebelum pereaksi terlibat dalam suatu
reaksi kimia mereka harus mengadakan kontak lebih dahulu satu sama lain.
Terkadang kontak seperti ini cukup untuk memulai reaksi secara spontan.
Meskipun demikian dalam banyak kasus di perlukan sumber energi dari luar untuk
memenuhi terjadinya reaksi, yaitu untuk menyediakan energi aktivitas reaksi.
Magnesium misalnya harus dipanaskan sampai temperaturenya naik terlebih dahulu
sebelum bereaksi dengan oksigen dari udara. Sekali reaksi terjadi, reaksinya
akan cepat sekali dan menghasilkan banyak panas (Krisbiyanto : 2008).
Pada katalis, beberapa reaksi berlangsung lambat sekali meskipun suhu cukup tinggi dan
zat-zat pereaksi berada cukup dekat. Dalam kasus ini perlu ditambahkan bahan
lain, yang tidak terlihat langsung dalam reaksi, yang kadang kala akan
mempercepat perubahan kimia. Bahan-bahan ini di sebut katalis. Katalis-katalis
mengubah kecepatan reaksi tanpa ikut berubah secara permanent. Dengan perkataan
lain. Suatu jumlah katalis sebelum dan sesudah reaksi akan tetap sama. Suatu
katalis menurunkan energi aktivitas untuk reaksi tertutup, yaitu dengan
memperlemah atau memutuskan ikatan molekul pereaksi. Katalis yang berbeda
memodifikasi kecepatan reaksi yang berbeda. Semua sel-sel hidup terdiri dari
katalis alami yang disebut enzim, yang memungkinkan terjadinya reaksi-reaksi
biokimia yang penting. Zat yang bertindak sebagai katalis disebut katalisator.
Senyawa katalis diduga mempengaruhi kecepatan reaksi dengan salah satu jalan,
yaitu dengan pembentukan senyawa antara (katalis homogen) atau dengan adsorbsi
(katalis heterogen) katalisator menyediakan suatu jalan yang lebih
menguntungkan yaitu dengan jalan energi pengaktifan yang lebih rendah. Fungsi
katalis yaitu menurunkan sejumlah energi aktivitas yang dibutuhkan agar suatu
reaksi dapat berlangsung (Tamran dan J. Abdul 2008 ;)
iv
Kecepatan suatu reaksi juga meningkat oleh
apapun yang menyebabkan pereaksi-pereaksi semakin besar hubungannya antara satu
sama lain, ini dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu menaikkan suhu untuk
reaksi endoterm, memperluas permukaan bidang sentuh pereaksi, meningkat
konsentrasi pereaksi gas dan penambahan katalis(Purba:2002).
Pada suhu, laju reaksi
dapat juga dipercepat atau diperlambat dengan mengubah suhunya. Suhu juga
berbanding lurus dengan laju reaksi karena bila suhu reaksi dinaikkan maka laju
reaksi juga semakin besar (Wahyu
2010).
Katalisator adalah zat yang ditambahkan ke dalam
suatu reaksi dengan maksud memperbesar kecepatan reaksi. Katalis terkadang ikut
terlibat dalam reaksi tetapi tidak mengalami perubahan kimiawi yang permanen,
dengan kata lain pada akhir reaksi katalis akan dijumpai kembali dalam bentuk
dan jumlah yang sama seperti sebelum reaksi. Fungsi katalis adalah memperbesar kecepatan reaksinya (mempercepat
reaksi) dengan jalan memperkecil energi pengaktifan suatu reaksi dan
dibentuknya tahap-tahap reaksi yang baru. Dengan menurunnya energi
pengaktifan maka pada suhu yang sama reaksi dapat berlangsung lebih cepat (peevee veedies 'jutexmuetz’ 2009).
v
MATERI
DAN METODA
Waktu
Dan Tempat
Adapun praktikum
ini dilaksanakan pada hari Rabu, 10 November 2011 pukul 12.00 – 14.00 Wib, bertempat di Laboratorium MIPA Universitas Jambi.
Materi
Dalam praktikum
ini alat dan bahan yang digunakan yaitu : Pada kegiatan 1, labu 250 ml 3 buah,
tabung ukur 100 ml, larutan natrium tiosulfat 1 M, dan asam klorida 5 M. P ada
kegiatan 2, batang gelas, gelas kimia 100 ml, mortar, kalium iodida, merkuri
klorida. Pada kegiatan terakhir yaitu, pipet tetes 3 buah, gelas kimia 150 ml,
tabung ukur 25 ml, tabung reaksi kecil, penjepit tabung reaksi, rak tabung
reksi, stopwatch, larutan asam oksalat 0,05 M, kalium permanganat 0,01 M, asam
sulfat 0,5 M.
Metoda
Pada kegiatan 1
reaksi antara natrium tiosulfat dan asam klorida yaitu :
Yang pertama
tuangkan ke dalam masing – masing labu yang ditandai A, B, dan C 25 ml natrium
tiosulfat 1 M.
Lalu ke dalam B,
C tambahkan berturut – turut 25 ml, 50 ml air dan guncangkan labu – labu itu,
agar terjadi pencampuran yang sempurna.
Langkah yang
ketiga yaitu bubuhkan 10 ml asam klorida 5 M pada labu A dan kocok labu itu
jalankan stopwatch tepat pada saat larutan asam klorida dituangkan dan hentiksn
stopwatch itu tepat pada saat kekeruhan timbul.
Lakukan hal yang
sama pada labu B dan C.
1
Kemudian
bandingkan kecepatan pembebasan belerang itu dan terangkan hasil – hasil yang
tercapai itu. Catat semua hasil percobaan pada lembaran pengamatan.
Pada kegiatan 2 reaksi
antara kalium iodida dan merkuri klorida yaitu :
Yang pertama
taruh kira – kira 2 gr masing – masing dari kalium dan merkuri klorida dalam
gelas kimia dan amati perubahan yang terjadi.
Aduk campuran
itu dengan batang gelas, mula – mula secara perlahan- lahan, kemudian kuat sekali, dan akhirnya tambahkan air 1 ml.
Catat semua pengamatan pada lembara pengamatan.
Sekarang gerus
dahulu kedua zat itu secara terpisah dan campurkan dalam gelas kimia. Aduk
dengan batang gelas dan amati apa yang terjadi. Catat semua pengamatan pada
lembaran pengamatan.
Pada kegiatan 3 reaksi antara kalium permanganat dan
asam oksalat yaitu :
Yang pertama
encerkan 50 tetes larutan asam oksalat dengan air hingga menjadi 25 ml (
Larutan A ). Lakukan hal yang sama dengan larutan permanganate ( Larutan B ).
Kemudian dalam
suatu tabung reaksi kecil bubuhkan kepada 2 tetes larutan A, 2 tetes larutan
asam sulfat 0,5 M dan 1 tetes larutan B. Jalankan stopwatch ketika tetes
terakhir ini ditambahkan. Ukur waktu yang diperlukan agar warna larutan hilang.
Lalu panaskan
tabung reaksi yang mengandung 2 tetes larutan A dan 2 tetes larutan asam sulfat
0,5 M dalam air mendidih selama 10 detik. Kemudian tambahakan 1 tetes larutan B, dan catat waktu yang
diperlukan agar warna kalium permanganat itu hilang. Dan terangkan hasil –
hasil yang didapat itu, dalam lembara pengamatan.
2
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada
percobaan 1 reaksi antara natrium tiosulfat dan asam klorida.
Labu
|
Waktu
|
A + 10 ml HCl
B + 25 ml Air
+ 10 ml HCl
C + 50 ml Air
+ 10 ml HCl
|
5 detik
30 detik
36 detik
|
Pada labu A
waktu pelepasannya belerangnya lebih cepat yaitu 5 detik, pada labu B dengan
waktu 30 detik, dan pada labu C dengan waktu 36 detik. Jadi dari ketiga labu
memiliki selang waktu berbeda-beda.
Pada katalis, beberapa reaksi berlangsung lambat sekali
meskipun suhu cukup tinggi dan zat-zat pereaksi berada cukup dekat. Dalam kasus
ini perlu ditambahkan bahan lain, yang tidak terlihat langsung dalam reaksi,
yang kadang kala akan mempercepat perubahan kimia. Bahan-bahan ini di sebut katalis.
Katalis-katalis mengubah kecepatan reaksi tanpa ikut berubah secara permanent.
Dengan perkataan lain. Suatu jumlah katalis sebelum dan sesudah reaksi akan
tetap sama. Suatu katalis menurunkan energi aktivitas untuk reaksi tertutup,
yaitu dengan memperlemah atau memutuskan ikatan molekul pereaksi. Katalis yang
berbeda memodifikasi kecepatan reaksi yang berbeda. Semua sel-sel hidup terdiri
dari katalis alami yang disebut enzim, yang memungkinkan terjadinya
reaksi-reaksi biokimia yang penting. Zat yang bertindak sebagai katalis disebut
katalisator. Senyawa katalis diduga mempengaruhi kecepatan reaksi dengan salah
satu jalan, yaitu dengan pembentukan senyawa antara (katalis homogen) atau
dengan adsorbsi (katalis heterogen) katalisator menyediakan suatu jalan yang
lebih menguntungkan yaitu dengan jalan energi
3
pengaktifan yang lebih rendah. Fungsi katalis yaitu menurunkan sejumlah
energi aktivitas yang dibutuhkan agar suatu reaksi dapat berlangsung (Tamran
dan J. Abdul 2008 ;)
Pada
percobaan 2 reaksi antara kalium iodida dan merkuri klorida.
Terjadi perubahan warna
orange, setelah dicampurkan dan diaduk secara perlahan, kemudian diaduk dengan
kuat sekali, menjadi warna orange yang merata kemudian ditambahkan 1 ml air,
partikelnya mengecil sehingga warnanya menjadi lebih pekat. Katalisator
adalah zat
yang ditambahkan ke dalam suatu reaksi dengan maksud memperbesar kecepatan
reaksi. Katalis terkadang ikut terlibat dalam reaksi tetapi tidak mengalami
perubahan kimiawi yang permanen, dengan kata lain pada akhir reaksi katalis
akan dijumpai kembali dalam bentuk dan jumlah yang sama seperti sebelum reaksi. Fungsi katalis adalah
memperbesar kecepatan reaksinya (mempercepat reaksi) dengan jalan memperkecil
energi pengaktifan suatu reaksi dan dibentuknya tahap-tahap
reaksi yang baru. Dengan menurunnya energi pengaktifan maka pada suhu yang sama
reaksi dapat berlangsung lebih cepat (peevee
veedies 'jutexmuetz’ 2009).
Pada
percobaan 3 reaksi antara kalium permanganat dan asam oksalat.
Tabung
|
Temperatur
|
Waktu
|
1
2
|
Tidak dipanaskan
Dipanaskan
|
13 detik
10 detik
|
KMO4 yang dipanaskan lebih
cepat bercampur dibandingkan dengan KMO4 yang tidak dipanaskan. Pada suhu, laju reaksi
dapat juga dipercepat atau diperlambat dengan mengubah suhunya. Suhu juga
berbanding lurus dengan laju reaksi karena bila suhu reaksi dinaikkan maka laju
reaksi juga semakin besar (Wahyu
2010).
4
KESIMPULAN
DAN SARAN
Kesimpulan
Dari
kegiatan praktikum ini, kami menyimpulkan Faktor-faktor
yang mempengaruhi laju reaksi adalah :- Luas Permukaan Sentuh yaitu : Semakin luas
permukaan bidang sentuhnya maka laju reaksi juga semakin bertambah, luas
permukaan bidang sentuh berbanding lurus dengan reaksi. - Konsentrasi Pereaksi yaitu : Semakin besar
konsentrasi, semakin cepat reaksi berlangsung sehingga konsentrasi berbanding
lurus dengan laju reaksi.- Tekanan
yaitu : Banyak reaksi yang melibatkan pereaksi dalam wujud
gas, kelajuan dari reaksi seperti ini juga dipengaruhi tekanan. Penambahan
tekanan dengan memperkecil volume akan memperbesar konsentrasi, dengan demikian
dapat memperbesar laju reaksi.- Suhu
yaitu : Laju reaksi dapat juga dipercepat atau diperlambat
dengan mengubah suhunya. Suhu juga berbanding lurus dengan laju reaksi karena
bila suhu reaksi dinaikkan maka laju reaksi juga semakin besar.- Katalisator yaitu :
zat yang dapat mempercepat laju reaksi, tetapi zat itu
sendiri tidak mengalami perubahan yang kekal (tidak dikonsumsi atau tidak
dihabiskan) energi aktivitas adalah energi minimum yang harus di miliki oleh
partikel atau zat pereaksi sehingga menghasilkan tumbukan efektif.
Saran
Saran
saya apabila akan dilakukan praktikum asdos dapat menjelaskan cara kerja dengan
lebih jelas, dan cara kerja pada diktat
hendaknya sesuai dengan yang sebenarnya agar tidak membingungkan.
5
DAFTARA PUSTAKA
Bubllejutex.blogspot.com/2009/11/laporan-kimia-dasar
Krisbiyanto. Adi. 2008, Panduan
Kimia Praktis SMA. Pustaka Widyautama; Jakarta
Purba. Michel.2002.Kimia Untuk SMA 2A. Erlangga : Jakarta
Tamrin dan J. Abdul. 2008. Rahasia Penerapan Rumus-Rumus Kimia. Gita Media Pres : Jakarta
Purba. Michel.2002.Kimia Untuk SMA 2A. Erlangga : Jakarta
Tamrin dan J. Abdul. 2008. Rahasia Penerapan Rumus-Rumus Kimia. Gita Media Pres : Jakarta
Wahyustatistik.blogspot.com/2010/05/laporan-kimia-laju-reaksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar