PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam
kehipan sehari – hari, sebagian besar ketika kita mengkonsumsi nutrien yang
berasal dari hewan adalah ayam, diharapkan bukanya hanya dagingnya yang kita
tau, melainkan sistem pencernaannya
juga, apalagi kita sebagai mahasiswa peternakan harus tau,serangkaian
pencernaan pada unggas terutama ayam, selain itu pada ruminsia besar yaitu
sapi,pada kesempatan ini penyusun juga mengamati pencernaan awal pada sapi FH (
Freis Holend ) serta kesehatannya secara umum.
Tujuan dan Manfaat
Adapun
tujuanya yaitu agar kita mengetahui sistem pencernaan pada unggas dan sapi
serta kesehatanny.
Dengan kita mengetahui sistem pencernaan pada
unggas dan sapi serta kesehatanny, secara otomatis kita juga mengetahui batas –
batas organ pencernaan dan organ – organ dalam.
MATERI DAN METODA
Waktu dan Tempat
Adapun praktikum Anatomi dan Fisiologi Ternak
ini dilaksanakan setiap hari Kamis,
dan
waktunya setiap pukul 14.00 – 17.00
Wib, bertempat Farm Universitas Jambi.
Materi
Pada sistem pencernaan unggas (ayam) alat dan bahan yang
digunakan adalah : sistem pencernaan ayam broiler mulai dari paruh sampai
cloaka, terpal ukuaran 1 M, dan carter.
Sedangkan pada pencernaan awal ruminsia dan kesehatannya
adalah : 1 ekor sapi FH yang diamati, stetoskop,termometer, pakan yang berupa
rumput gajah,
Metoda
Pencernaan ayam :
Yang pertama bentangkan terpal yang
sedah disiapkan, setelah itu letakkan pencernaan ayam broiler tersebut dengan
posisi di terbuka ( dimana sistemya dipanjangkan pada bagian ususnya ), lalu
amati secara seksama,catat hasil gambar dan fungsinya.
Pencernaan awal
sapi dan kesehatan secara umum:
Pertama – tama ambil pakan yang telah disediakan, dan
berikan pada sapi tersebut, kemudian amati berapa kali sapi tersebut mengambil
pakan, mengunyah, menelan ( deguitasi ), lalu hitung denyut jantungnya dengan
stetoskop pada bagian dalam kaki depan sebelah kiri, hitung denyut nadi dengan
tangan pada bagian ekornya, hiting pernafasanya dengan meletakkan tangan di
bagian hidung sapi tersebut, ukur suhu dengan menggunakan termometer dengan cara netralkan terlebih dahulu ,lalu
letakkan ujung telunjuk pada termometer dan masukkan pada anus sapi, halini
dilakukan agar tidak pecah yang dapat menyebakan air raksa keluar. Selain itu
kita juga mengamati morfologinya mulai dari warna sapi, tekstur bulu, cermin
hidung, bentuk fesesnya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Siatem Pencernaan Pada Ayam :
Pencernaan adalah penguraian pakan ke dalam zat-zat makanan
dalamsaluran pencernaan untuk dapat diserap dan digunakan oleh
jaringan-jaringan tubuh
(Anggorodi, 2001).Ayam
merupakan ternak non-ruminansia yang artinya ternak yang mempunyai lambung sederhana atau
monogastrik. Pada umumnya bagian-bagian penting dari alat pencernaan adalah mulut, farinks,
esofagus, lambung, usus halus
dan usus besar. Makanan yang bergerak dari mulut sepanjang saluran pencernaan oleh gelombang
peristaltik yang disebabkan karena adanya kontraksiotot di sekeliling saluran.
(Tillman et al., 2000).
Di dalam empedal bahan-bahan makanan mendapat proses pencernaansecara mekanis.
Partikel-partikel yang besar secara mekanik akan diperkecildengan tujuan
memudahkan proses pencernaan enzimatis di dalam mulut ataupun di dalam saluran pencernaan
berikutnya. Untuk memudahkan proses pencernaan mekanis maupun enzimatis dalam mempersiapkan ransum ternak
banyakdilakukan dengan menggiling bahan-bahan ransum tersebut (Parakkasi, 2001).
Prinsip
Sistem Pencernaan Ayam
Pencernaan ayam yang memiliki panjang 245 – 255 cm,
tergantung pada umur dan jenis unggas memiliki prinsip pencernaan yang terdiri
dari tiga macam yaitu pencernaan secara mekanik (fisik), pencernaan secara
kimiawi (enzimatik) dan Pencernaan secara mikrobiologik yang terjadi di sekum
dan kolon.
1.
Pencernaan secara mekanik (fisik); Pencernaan ini dilakukan oleh kontraksi otot
polos, terutama terjadi di empedal (gizzard) yang dibantu oleh bebatuan (grit).
Pencernaan ini banyak terjadi pada ayam yang dipelihara secara umbaran sehingga
mendapatkan grit lebih banyak daripada ayam yang dipelihara secara terkurung.
2.
Pencernaan secara kimiawi (enzimatik); Pencernaan secara kimia dilakukan oleh
enzim pencernaan yang dihasilkan: (1) kelenjar saliva di mulut; (2) enzim yang
dihasilkan oleh proventrikulus; (3) enzim dari pankreas; (4) enzim empedu dari
hati; dan (5) enzim dari usus halus. Peranan enzim-enzim tersebut sebagai
pemecah ikatan protein, lemak, dan karbohidrat.
3.
Pencernaan secara mikrobiologik (jumlahnya sedikit sekali) dan terjadi di sekum
dan kolon. Secara umum pencernaan pada unggas meliputi aspek:digesti yang
terjadi pada paruh, tembolok, proventrikulus, ventrikulus (empedal/gizzard),
usus halus, usus besar, dan ceca;absorpsi yang terjadi pada usus halus (small
intestinum) melalui vili-vili (jonjot usus);
metabolisme
yang terjadi pada sel tubuh yang kemudian disintesis menjadi protein, glukosa,
dan hasil lain untuk pertumbuhan badan, produksi telur atau daging, pertumbuhan
bulu, penimbunan lemak, dan menjaga/memelihara tubuh pada proses kehidupannya.
Manfaat
Belajar Sistem Pencernaan Ayam
Banyak sekali penyakit pada ayam yang dapat diagnosa melalui
sistem pencernaannya, seperti E- Coli, Salmonella, Cholera, Coccidia, dan
lainnya. Terlalu sulit untuk menentukan infeksi yang menyebabkan ayam mati
apalagi kita mendiagnosanya secara kasat mata (perubahan fisik dari luar)
seperti lesu, tidak mau makan sehingga penurunan berat badan, sehingga untuk
meneguhkan diagnosa yang menyebabkan hewan mati terkadang perlu dilakukan bedah
bangkai (nekropsi) terhadap ayam yang mati. Untuk dapat melihat dan memastikan
perubahan-perubahan yang terjadi pada pencernaan ayam yang nantinya dapat
dilakukan diagnosa dan akhirnya kita dapat meneguhkan apa penyebab ayam
tersebut mati. Jadi Pengetahuan kita tentang sistem pencernaan ayam sangat di
perlukan untuk melakukan bedah bangkai nantinya sehingga diagnosa kita tepat.
Sistem pencernaan terdiri dari seluran pencernaan dan organ
asosori. Saluran pencernaan merupakan organ yang menghubungkan dunia luar
dengan dunia dalam tubuh hewan, yaitu proses metamolik di dalam tubuh.
Saluran
pencernaan terdiri dari 9
bagian antara lain:
1. Mulut
Ayam
pertama kali memasukkan makanan lewat mulutnya yang mempunyai paruh dimana ayam
termasuk pemakan tumbuh-tumbuhan (herbivora). Di dalam mulut ayan terdapat Lidah keras runcing,seperti mata
anak panah dengan arah ke depan,bentuk seperti kail pada belakang lidah yang
berfungsi untuk mendorong makanan ke esophagus ( Akoso, 2000 ) .Di
dalam mulut ayam tidak terdapat gigi dan kelenjar air liur seperti yang
dimiliki oleh manusia. Di dalam mulut hanya terjadi pencernaan mekanik, dan
tidak terjadi pencernaan secara kimiawi.
2. Kerongkongan
(esofagus)
Setelah makanan masuk ke mulut, maka makanan
akan menuju ke esofagus. Saluran
memanjang berbentuk seperti tabung yang merupakan jalan makanan dari mulut
sampai permulaan tembolok.Di esofagus tidak terjadi
proses pencernaan tetapi hanya menjadi alat untuk menyalurkan makanan dari
mulut ke tiga bagian lambung yang terdapat pada
ayam.
3. Tembolok
Tembolok mempunyai bentuk seperti
kantung-kantung yang merupakan perbesaran dari esopagus sebagai tempat
penyimpanan makanan sementara. di
sini terjadi pelunakandan pencernaan pendahuluan yang dibantu oleh enzim. Pakan
yang berupa serat kasar dan biji- bijian tinggal di tembolok selama
beberapa jam untuk proses pelunakan dan pengasaman ( Akoso, 2000 )
4. Proventiculus (lambung otot)
Proventiculus ( Lambung Otot ) merupakan perbesaran terakhir
dari esopagus dan merupakan perut sejati dari ayam.Juga merupakan kelenjar
tempat terjadinya pencernaan secara enzimatis karena dindingnya disekresikan
asam klorida,pepsin,dan
getah lambung yang berguna mencerna protein
5. Ventrikulus ( rempel / empedal )
Rempela berbentuk oval dengan kedua lubang masuk dan keluar
pada bagian atas dan bawah. Bagian atas lubang merupakan pemasukan baerasal
dari lambung otot dan
badian bawah lubang pengeluaran menuju ke duodenum (Blakely dan Bade, 1991).
Rempela berfungsi untuk mencerna makanan secara mekanik guna
bantuan grit dan batu-batu kecil yang berada di dalamnya yang di telan
ayam.Partikel batuan ini berfungsi untuk memperkecil makanan dengan adanya
kontraksi otot dalam tembolok sehinmgga dapat masuk ke usus.
6. Usus kecil / halus
Usus kecil terbagi atas 3 bagian : Duodenum merupakan bagian pertama dari usus
halus dimana kelenjar pankreas melekat sejajar pada bagian ini. Pada
bagian duodenum disekresikan enzim pankreatik berupa enzim amilase, lipase, dan
tripsin. Jejenum
dan ileum agak sulit dibedakan tetapi biasanya terdapat suatu tonjolan kecil yang disebut ³ Michael
Diventrikulum´ yang memisahkan jejenum dan ileum. Sebagian besar pencernaan terjadi di dalam usus halus.
Proses penyerapan makanan juga mulai terjadi pada usus halus. Lapisan
dalam usus halus mempunyai bangunan yang berupa tonjolan-tonjola yang berlipat-lipat, halus, dan
jumlahnya sangat banyak, yang disebut villiberfungsi memperluas permukaan absorbsi dari usus
halus (Akoso, 2000).
Cairan usus adalah enzim-enzim yangdisekresikan untuk memecah guladan zat-zat
pakan lainnya menjadi bentuk-bentuk yangsederhana, dimana hasil pemecahan
tersebut disalurkan ke dalam aliran darah (Blakely dan Bade,2000).Percabangan dari ujung usus halus
dikenal dengan ceaca.
7. Ceaca ( usus buntu
)
Panjang ceaca mencapai 10-20 cm dan berisi calon tinja. Didalam ceaca terjadi proses fermentasi dengan bantuan mikroorganisme
yang mencerna serat kasar (Srigandono, 2003 ).
8. Usus besar / rektum
Usus besar adalah kelanjutan saluran pencernaan dari persimpangan usus buntu
ke kloaka
9. Kloaka
Merupakan bagian akhir ari saluran
pencernaan. Kloaka merupakan lubang pelepasan sisa-sisa digesti, urin, dan
merupakan muara saluran reproduksi. Urine dikeluarkan melalui kloaka bersama
tinjadengan bentuk seperti pasta putih. Pada kloaka terdapat 3 muara yaitu
urodeum sebagai muara saluran kencing dan kelamin, coprodeum sebagai muara
saluran makanan dan proctedeum sebagai lubang keluar dan bagian luar yang
berhubungan dengan udara luar disebut Vent.
Asesoris/
alat-alat pembantu
1. Hati
Hati terletak diantara empedal dan
empedu, berwarna kemerahan dan terdiri atas 2 lobus, yaitu lobus dexter,sa
sinister. Hati mengeluarkan cairaan berwarna hijau kekuningan yang berperam
dalam mengemulsikan lemak.
2. Pankreas
Terletak pada lipatan duodenum.
Mensekresikan cairan pankreas ke duodenum melalui ductus pankreas dan
menghasilkan enzim yang mengemulsi karbohidrat, lemak dan protein.
3. Limpa
Limpa berbentuk
agak bundar, kecoklatan dan terletak pada titik antara proventuculus, empedal
dan hati yang berfungsi sebagai tempat memecah sel darah merah dan menyimpan
Pencernaan Awal
Ruminsia Sapi ( Fries Holland ) Dan Kesehatan Umum Ternak
Sapi merupakan salah satu hewan ternak yang penting sebagai
sumber protein hewani, selain kambing, domba dan ayam. Sapi menghasilkan
sekitar 50% (45-55%) kebutuhan daging di dunia, 95% kebutuhan susu dan 85%
kebutuhan kulit (Menteri Negara Riset dan Teknologi, 2005), dan termasuk kelompok hewan mamalia yang bisa memah
(memakan) dua kali sehingga kelompok hewan tersebut dikenal uga sebagai hewan
memamah biak. Lambung hewan ruminansia terdiri atas lambung pengunyah, yaitu
rumen (perut besar) dan retikilum (perut gala), serta lambung kelenjar yaitu
omasum ( perut lutab) dan abomasums (perut masam). Abomasum merupakan lambung
sesungguhnya yang juga dimiliki mamalialainnya. Mekanisme pencernaan makanan hewan ruminansia adalah makanan
berupa rumput yang telah dikunyah di dalam mulut masuk ke dalam rumen melalui
esophagus makanan disimpan sementara dirumen. Selanjutnya, makanan menuju
retikulum dan dicerna di dalamnya. Makanan yang telah dicerna kemudian
dikeluarkan kembalai ke mulut. Didalam mulut dikunyah kembali dan sitelan lagi
ke retikulum, proses ini disebut memamah biak.
Selanjutnya
makanan masuk ke omasum, di sini terjadi proses penyerapan air. Selanjutnya
makanan diteruskan ke abomasum (perut masam) makanan yang sudah dicerna di
abomasum akan akan diteruskan ke usus halus.
Di usus halus terjadi proses penyerapan sari-sari makanan,
sisa-sisa makanan yang tidak diserap dikirim ke ususu besar. Setelah mengalami
penyerapan air, sisa makanan berupa ampas dikeluarkan melalui anus. Hewan seperti kuda, kelinci, dan
marmut tidak mempunyai struktur lambung seperti pada sapi untuk fermentasi
seluIosa. Proses fermentasi atau pembusukan yang dilaksanakan oleh
bakteri terjadi pada sekum yang banyak mengandung bakteri. Proses fermentasi
pada sekum tidak seefektif fermentasi yang terjadi di lambung. Akibatnya
kotoran kuda, kelinci, dan marmut lebih kasar karena proses pencernaan selulosa
hanya terjadi satu kali, yakni pada sekum. Sedangkan pada sapi proses
pencernaan terjadi dua kali, yakni pada lambung dan sekum yang kedua-duanya
dilakukan oleh bakteri dan protozoa tertentu.
Morfologi
Kelenjar mammae dapat dibagi menjadi jaringan yang
mensupport dan jaringan yang
terlibat dalam sintesa dan transportasi susu. Struktur jaringan yang
menunjang/mensupport
adalah kulit, ligamen dan jaringan konektif. Support yang utama berasal
dari ligamentum suspensory lateral yang tidak elastis dan ligamentum
suspensory median
yang
elastis. Jaringan konektif terbagi dalam sintesa
susu dan system transportnya ke beberapa bagian.
Bagian yang paling besar disebut lobus. Lobus ini terbagi pula atas beberapa lobulus yang lebih kecil. Setiap lobulus
terdiri dari 150 – 225 alveoli. Alveoli-alveoli itu kecil dan strukturnya menyerupai kantung
yang bulat. Alveoli
mempunyai lumen dan
sejalan dengan sel-sel epithelial. Sel-sel epithelial adalah unit dasar sekresi susu dalam kelenjar mammae. Lebih dari
setengah jumlah susu yang diproduksi disimpan
dalam lumen-lumen alveoli. Sisanya disimpan dalam lpembuluh-pembuluh yang menuju lobulus dan lobus Supplay
darah yang cukup kepada kelenjar mammae adalah sangat diperlukan untuk produksi susu. Nutrient yang
dimanfaatkan dalam sintesa susu, berasal dari darah.
Kira-kira
400 volume darah harus mengalir ke dalam kelenjar mammae untuk mensintesa 1 volume susu. ( Akers and
Capuco, 2002).
“ Pemeriksaan
Ternak Secara Umum ”
Kulit
Ternak yang sehat,menunjukkan kulit
bersih, bulu halus mengkilat, bulu tidak berdiri. Turgor kulit dapat dilihat
dengan cara mencubit dan angkat kulit lepaskan, jika kulit segera kembali
berarti normal, tetapi jika tidak berarti tidak normal.
Lesi atau jejas diidentifikasi
bentuk,warna,ukuran,distribusi pada tubuh,eksudat yang keluar mungkin
disebabkan luka.
Pernapasan
Tipe pernapasan pada hewan yang sehat
adalah thorakoabdominal, cara bernafas menunjukkan adanya gangguan pada organ
yang terkait dengan sistim pernafasan. Selain itu juga diperiksa cermin hidung.
Sirkulasi
System sirkulasi adalah sisitim yang
sangat penting. Denyut jantung dapat diraba kekuataan-nya. Dengan cara
mendengarkan denyut jantung dinding dada disebelah perut sebelah kiri dengan
menggunakan stetoskop.
Pencernaan
Dengan cara pengambil makanan ,cara
menguyah. Tonus lambung dapat diamati dengan menekan bagian rumen atau dinding abdomen sebelah kiri,jika ada
respaon mengembalikan tekanan, ini berarti normal.
Pada feces tanda normal yaitu feces
lembek sebagai tanda peristaltic usus meningkat, feces keras sebagai tanda
peristaltic usus menurun. sedangkan yang dinyatakan oleh
(Santoso. 2000) Fungsi sistim pencernaan
hewan yang normal dapat dilihat dalam cara makannya seperti cara mengambil
makan, mengunyah, dan menelan.
Urogenital
Cara kencing ternak yang normal sesuai
dengan anatominya. Warna dan kekeruhan
urin merupakan indicator yang tak normalnya suatu urin.
Gerak
Gerakan reflek diketahui dengan
memberikan kejutan, jika ada reaksi berarti ternak tersebut normal.
Kesehatan
sapi bisa dicapai dengan tindakan hygieni,sanitasi lingkungan,
vaksinasi,pemberian pakan dan teknik yang tepat ( sugeng, 2000 ).
Pemeriksaan
hewan yang sakit diantaranya memeriksa pakan, minum, serta penelitian meliputi
adanya tinja dan kemih, (siregar, 2001 )
Permukaaan tubuh ternak harus terjaga
karena jasad renik / kutu dapat masuk kedalam tubuh ternak melalui lubang –
lubang tubuh,seperti mulut, hidung, alat kelamin, dan kulit yang luka, (
sudarmono , 2008 ).
Macam Pencernaan Makanan
Berdasarkan prosesnya, pencernaan makanan dapat dibedakan menjadi dua macam seperti berikut.
1. Proses mekanis, yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah serta peremasan yang terjadi di lambung.
2. Proses kimiawi, yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-enzim pencernaan dengan mengubah makanan yang bermolekul besar menjadi molekul yang berukuran kecil.
Berdasarkan prosesnya, pencernaan makanan dapat dibedakan menjadi dua macam seperti berikut.
1. Proses mekanis, yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah serta peremasan yang terjadi di lambung.
2. Proses kimiawi, yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-enzim pencernaan dengan mengubah makanan yang bermolekul besar menjadi molekul yang berukuran kecil.
Proses Pencernaan Makanan
Makanan mengalami proses pencernaan sejak makanan berada di dalam mulut hingga proses pengeluaran sisa-sisa makanan hasil pencernaan. Adapun proses pencernaan makanan meliputi hal-hal berikut.
1. Ingesti : adalah pemasukan makanan ke dalam tubuh melalui mulut.
2. Mastikasi : adalah proses mengunyah makanan oleh gigi.
3. Deglutisi : adalah proses menelan makanan di kerongkongan.
4. Digesti : adalah pengubahan makanan menjadi molekul yang lebih sederhana dengan bantuan enzim, terdapat di lambung.
5. Absorpsi : adalah proses penyerapan, terjadi di usus halus.
6. Defekasi : adalah pengeluaran sisa makanan yang sudah tidak berguna untuk tubuh melalui anus. Ciri- ciri :
Makanan mengalami proses pencernaan sejak makanan berada di dalam mulut hingga proses pengeluaran sisa-sisa makanan hasil pencernaan. Adapun proses pencernaan makanan meliputi hal-hal berikut.
1. Ingesti : adalah pemasukan makanan ke dalam tubuh melalui mulut.
2. Mastikasi : adalah proses mengunyah makanan oleh gigi.
3. Deglutisi : adalah proses menelan makanan di kerongkongan.
4. Digesti : adalah pengubahan makanan menjadi molekul yang lebih sederhana dengan bantuan enzim, terdapat di lambung.
5. Absorpsi : adalah proses penyerapan, terjadi di usus halus.
6. Defekasi : adalah pengeluaran sisa makanan yang sudah tidak berguna untuk tubuh melalui anus. Ciri- ciri :
- FH dengan warna hitam putih.
- Bulu mengkilat
- Merupakan jenis ternak perah
- Cermin hidung basah ( sehat )
- Feses keras dan berserat
Pengambilan pakan
Rata – rata 14 kali / menit
Lama peengunyahan
Rata – rata 119 kali /5 menit x 3.600 x 24 =10.281.600
kali / hari
Denyut jantung yang
diukur dengan stetoskop pada bagian dalam kaki depan sebelah kiri.
Rata – rata 54,77
atau 55 kali / menit
Denyut nadi
dihitung pada bagian ekor
Rata – rata 53 kali
/ menit
Pernafasan
Rata- rata 34 kali
/ menit
Suhu tubuh
37,3 º C ( normal )
PENUTUPAN
Kesimpulan
Pada unggas
Saluran
pencernaan terdiri dari :
Paruh, Esophagus (Kerongkongan), Crop (Tembolok), Proventriculus (Lambung kelenjar), Gizzard (Empedal), Usus halus (Small Intestine), Ceca (Usus Buntu),Rectum (Usus Besar), Kloaka.Sementara organ pencernaan tambahan terdiri dari 2 bagian
antara lain:
Pangkreas, Hati, Limpa
Pada sapi
suhu lingkungan,pakan yang diberikan,
aktivitas, jenis kelamin, umur, isi rumen dan kandang menjadi faktor penting
akan kesehatan ternak tersebut.
Saran
pada
pelaksanaan praktikum diharapkan praktikan benar-benar melaksanakan aturan
dalam praktikum juga dalam pembagian tugas tiap kelompoknya, dan jika dapat di
larat kembali, sebaiknya untuk tinjauan pustaka hendaknya diatas tahun 1990
karna pada tahun 90’an tinjauannya lebih pas. Selain itu semoga laporan ini kiranya dapat menjadi titik
acuan dalam pembelajaran materi kuliah Anatomi dan Fisiologi Ternak.
DAFTAR PUSTAKA
Abidih. Z. 2008: http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2162354-sistem-pencernaan-makanan-pada-hewan..
Akers and capuco,.2002//ilmu
kesehatan ternak.http://kelenjar mamae
pada ruminant.html.
Hurley
WL. 2000. Mammary tissue organization. Lactation Biology. ANSCI 308.
mikaelsihite.blogspot.com/2012/.../ilmu-manajemen-ternak-perah.html.Diakses Tanggal 23 April 2012.
Santoso,.2000.Sistem
pencernaan ruminant/11/2000/.http://Sistem- pencernaan- Ruminansia.Diakses
tanggal 25 april 2012
Sudarmono,A .S. 2008. Sapi Perah. Penebar Swadaya.
Jakarta.http://laporan Praktikum Ilmu Kesehatan Ternak.htm .Tanggal akses 25
April 2012.
www.scribd.com/doc/.../Laporan-Praktikum-Produksi-Ternak-Unggas..
Lampiran
Pengambilan pakan
- 14 x 1 menit
- 15 x 1 menit
- 13 x 1 menit
Rata – rata 14 kali / menit
Lama peengunyahan
- 118 x 5 menit
- 120 x 5 menit
- 119 x 5 menit
Rata – rata 35 kali / menit
Denyut jantung yang
diukur dengan stetoskop pada bagian dalam kaki depan sebelah kiri.
- 56 x 1 menit
- 53 x 1 menit
- 55 x 1 menit
Rata – rata 54,77
atau 55 kali / menit
Denyut nadi
dihitung pada bagian ekor
- 53 x 1 menit
- 58 x 1 menit
- 48 x 1 menit
Rata – rata 53 kali
/ menit
Pernafasan
- 35 x 1 menit
- 33 x 1 menit
- 34 x 1 menit
Rata- rata 34 kali
/ menit
Suhu tubuh
- 37,3 º C ( normal )